Eksplor Candi Sari dan Candi Kalasan yang Bisa Bersinar Saat Malam

Posting Komentar
Mengunjungi Candi Kalasan
Mengunjungi Candi Kalasan

Candi yang bisa menyala di bawah sinar purnama? Terdengar seperti mitos, bukan? Tapi siapa sangka, Jogja punya pesona candi yang memikat bukan hanya karena arsitekturnya saja, tapi juga cerita-cerita di baliknya. Kali ini, aku akan membahas pengalaman seru bareng Dinas Kebudayaan Sleman saat mengunjungi dua cagar budaya bernama Candi Sari dan Candi Kalasan. Kedua candi tersebut memiliki aura magis tersendiri. Cocok banget buat kamu yang suka eksplor sejarah.

 

Selain keindahan alam dan kulinernya yang sangat beragam, Yogyakarta rupanya juga menyimpan banyak sekali situs bersejarah, salah satunya adalah candi-candi peninggalan kerajaan Hindu-Buddha. Jika kamu berencana mengunjungi Yogyakarta, sempatkanlah untuk mengunjungi Candi Sari dan Kalasan. Dua candi ini menawarkan pengalaman wisata sejarah yang tak terlupakan dengan cerita didalamnya. 

Candi Sari Sebagai Tempat Meditasi Para Biksu

Candi Sari terletak di Jalan Raya Solo Yogyakarta No.107, Bendan, Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi dan merupakan salah satu candi tertua di Yogyakarta. Fungsi awal dari Candi Sari masih menjadi misteri, namun banyak ahli yang berpendapat bahwa candi ini digunakan sebagai tempat istirahat para Biksu atau sebagai tempat pemandian.


Candi ini punya relief yang beragam dan sangat khas. Candi ini menampilkan ukiran berupa sulur-sulur cantik seperti bunga teratai yang sangat artistik. Candi yang memiliki ukuran tak terlalu besar ini bisa dimasuki oleh beberapa orang. Saat berada di dalamnya, kamu akan melihat beberapa relief Kalamakara pada setiap sisi kanan dan diri. Kalamakara memiliki bentuk menyerupai barong yang dikenal memiliki fungsi sebagai penolak roh jahat.


Bagian dalam candi juga terdapat ventilasi unik yang memungkinkan cahaya masuk dengan cantik. Ventilasi ini berada di lantai dua. Bangunan ini dulunya dipercaya memiliki dua lantai dengan alas kayu pada lantai kedua. Tampak dari luar, kita bakal bisa melihat ukiran Bodhisattva yang mengelilingi candi dengan jumlah yang tak sedikit. Bodhisattva dikenal sebagai makhluk calon Buddha yang sedang menyempurnakan diri untuk mencapai pencerahan.


Selain Bodhisattva, ada satu lagi relief cantik yang menarik perhatian wisatawan yang datang, namanya Kinara Kinari. Ukiran ini berbentuk setengah manusia setengah burung. Mahluk ini biasanya digambarkan ada sepasang dan lihai dalam memainkan alat musik. Tak ketinggalan, ada purnakalasa yang tak kalah menarik untuk diamati bersama.

Candi Kalasan Sebuah Warisan untuk Dewi Tara

Tidak jauh dari Candi Sari, terdapat Candi Kalasan. Lokasi candi ini berada di Jalan Raya Yogya - Solo, Suryatmajan, Danurejan. Candi ini dibangun untuk pemujaan Dewi Tara, salah satu dewi dalam agama Buddha. Candi Kalasan menjadi salah satu candi tertua di Jogja yang dibangun sekitar abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra.


Candi Kalasan memiliki arsitektur yang unik dengan stupa-stupa kecil yang mengelilingi candi utama. Candi ini memiliki relief yang lebih beragam dan juga cantik. Sama seperti Candi Sari, dinding pada Candi Kalasan dilapisi dengan semacam lapisan khusus yang membuat permukaannya tetap halus meski usianya sudah ratusan tahun.


Bahkan lapisan tersebut membuat bebatuan candi terlihat seperti tak ada sekat sama sekali. Candi ini dipercaya dapat memantulkan cahaya karena terpapar sinar bulan, terutama saat Purnama. Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang mistis karena pantulan cahaya tersebut disebabkan oleh lapisan batu candi berwarna putih bernama Bajralepa. 


Keunikan lain yang dimiliki candi ini adalah keberadaan batu Moonstone di luar candi yang terletak pada dasar lantai. Ukiran ini juga dikenal sebagai batu bulan yang memiliki bentuk sangat khas. Bukan sekedar batu biasa, batu ini memiliki fungsi sebagai pembatas atau jadi penanda masuk ke bangunan suci. Selain itu, masih ada relief-relief cantik lainnya yang sangat berbeda dan jarang ditemui pada candi-candi lainnya.

Cagar Budaya Sebagai Inspirasi Berkarya

Mengunjungi candi bukan hanya sekadar menikmati pemandangan megah dari bangunan bersejarah. Bagi kamu yang suka berkarya, sebenarnya candi bisa menjadi sumber inspirasi yang nggak ada habisnya. Dengan melihat relief dan ukiran di Candi Sari dan Candi Kalasan, kita bisa memancing kreativitas untuk lebih berkembang. Mulai dari pola bunga, sosok manusia, hingga simbol-simbol unik, semua bisa dijadikan sebagai referensi untuk menciptakan karya baru seperti motif batik hingga desain grafis lainnya.

Proses Menggambar Motif Batik dari Relief Candi
Proses Menggambar Motif Batik dari Relief Candi Sari



Tak ketinggalan, banyak seniman dan penulis yang mendapatkan ide segar setelah mengunjungi candi-candi di Jogja. Detail ornamen di Candi Kalasan menginspirasi untuk diabadikan dalam sebuah tulisan. Suasana tenang di Candi Sari pun beberapa kali juga dijadikan sebagai latar sebuah pertunjukan budaya oleh beberapa content creator. Jadi, buat kamu yang merasa butuh "healing" sekaligus memancing kreativitas, wisata candi di Sleman adalah destinasi yang pas.

Tips Saat Berkunjung ke Candi

Supaya pengalaman kamu makin seru dan nyaman saat berkunjung ke candi, ini dia beberapa tips yang wajib dicatat:

Datang Pagi atau Sore Hari

Candi Sari dan Candi Kalasan paling indah saat terkena sinar matahari pagi atau sore. Selain lebih adem, pencahayaan naturalnya bikin hasil foto makin kece. Sebenarnya datang saat siang pun tak masalah, namun cuaca seringkali tak mendukung karena terlalu terik dan jalanan yang terlalu ramai.

Gunakan Pakaian yang Nyaman

Untuk eksplor seluruh area candi biasanya butuh waktu yang tak sebentar, jadi pastikan pakai outfit yang nyaman buat jalan-jalan. Jangan lupa bawa topi atau payung untuk melindungi dari panas. Menggunakan sepatu saat berkunjung juga jadi pilihan tepat agar kamu nyaman saat berjalan di tanah maupun batu.

Jangan Lupa Bawa Air Minum

Tentunya, menjelajahi candi itu butuh energi. Pastikan kamu tetap terhidrasi agar nggak cepat lelah. Kamu bisa membawa tumbler sendiri dari rumah yang sudah diisi penuh. Namun jika lupa membawanya, kamu bisa beli di warung terdekat. Kamu akan sangat mudah menemukannya di sekitar candi. 

Hormati Cagar Budaya

Ingat, candi adalah situs bersejarah yang harus kita jaga dan hormati. Ketika berada di candi manapun, pastikan untuk tidak memanjat, mencoret-coret, atau merusak bagian candi. Jika melihat kejadian tersebut yang dilakukan oleh orang lain, kita wajib mengingatkan satu sama lain. Mari kita usahakan untuk jaga cagar budaya bersama.


Mengunjungi Candi Sari dan Candi Kalasan dalam satu hari adalah pengalaman yang bikin makin cinta sama Jogja. Selain kedua candi tersebut, di Sleman ada candi lainnya yang tak kalah populer, ada juga Candi Prambanan, Candi Sambisari, dan Candi Ijo. Semua candi ini mudah dijangkau dari pusat kota Jogja dan menawarkan pengalaman wisata yang nggak terlupakan.


Selain menyuguhkan pemandangan yang memesona, berkunjung ke candi tak hanya menambah pengalaman saja, tapi juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai seni dan budaya leluhur. Tiket masuknya pun terjangkau untuk wisatawan domestik. Jadi, tunggu apa lagi? Masukkan Candi Sari dan Candi Kalasan ke dalam bucket list-mu, ya!


Duakakikuu
Saya senang berwisata dan sangat antusias dengan kuliner. Di blog ini, saya akan berbagi pengalaman dan rekomendasi tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, serta makanan lezat yang dapat ditemukan di Yogyakarta. Ayo ikuti petualangan kuliner dan wisata saya !
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar