Perubahan Iklim Jadi Ancaman Nyata, Ayo Selamatkan Bumi Kita!

Posting Komentar
TeamUpForImpact
Lokasi: Hutan Pinus Pengger

Apakah kamu juga merasakan apa yang kurasakan? Ini bukan soal perasaan, tapi tentang keadaan yang akhir-akhir ini membuatku tidak nyaman. Di ujung musim kemarau ini, hawa panas yang berlebihan selalu dirasakan saat siang hari bahkan ketika orang akan beristirahat di malam hari. Sampai-sampai rasanya ingin masuk ke hutan setiap hari untuk ngadem. Kok bisa ya suhu di siang hari bisa mencapai lebih dari 35 derajat?


Saat ini, kita tidak bisa mengabaikan fakta yang mengkhawatirkan tentang perubahan iklim. Di Indonesia, gejala perubahan iklim semakin terasa dengan tanda-tanda berupa suhu yang meningkat, cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi, hingga dampak yang nyata terhadap makhluk hidup di planet ini. 


Perubahan iklim yang terjadi saat ini memang dipengaruhi banyak hal, beberapa diantaranya disebabkan oleh penebangan hutan, penggunaan transportasi mesin yang semakin banyak, pembangunan gedung dimana-mana, konsumsi berlebih, dan masih banyak lagi. Memang, ada hutan yang perlu kita lindungi untuk masa depan. Sebelum memulai langkah yang besar itu, kita harus menyadari hal-hal kecil sekitar kita terlebih dahulu. 


MudaMudiBumi
Penggundulan Lahan Untuk TPA, sumber: canva

Satu hal yang mungkin kita anggap sepele dan tidak akan berpengaruh besar pada iklim adalah persoalan sampah. Tanpa disadari kita telah melakukan konsumsi berlebih terhadap banyak hal seperti penggunaan listrik yang sering kebablasan, sering jajan kemasan, belanja pakaian hingga barang-barang elektronik. Lalu bagaimana dengan sampah yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan tersebut? Tentu saja semuanya akan turut serta atau berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.


Faktanya, hingga saat ini kesadaran orang untuk mengolah sampahnya sendiri sangat minim. Hal ini terlihat ketika kita sedang melewati tempat pembuangan sampah sementara di berbagai daerah. Berbagai jenis sampah kumpul jadi satu, mulai dari sisa makanan atau bahan masakan, kemasan plastik maupun kardus, pakaian bekas, hingga barang-barang tak masuk akal lainnya. Tak hanya itu saja, bahkan sudah beberapa bulan ini aku juga sering menjumpai sampah di beberapa sudut jalanan kota, miris.


BersamaBergerakBerdaya
Edit by canva

Dikutip dari penelitian milik Desi Natalia Marpaung di salah satu daerah menyebutkan bahwa perilaku membuang sampah sembarangan masih sangat tinggi di masyarakat dengan persentase sebesar 69%. Perilaku membuang sampah sembarangan pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor sarana dan prasarana yang tidak tersedia, tingkat pendidikan yang rendah, dan kurangnya dukungan pemerintah dalam pengolahan sampah.Cukup tinggi, bukan? Angka tersebut bukan menjadi gambaran untuk semua daerah, namun permasalahan masih sama, yaitu soal sampah.

Sampah Bukan Hanya Masalah Bau

Kamu pasti tahu bagaimana hidup kita saat ini dihadapkan pada sajian tak terbatas pada makanan cepat saji dan minuman kemasan yang praktis. Seperti halnya masalah besar yang sering kita hindari, kita sering kali melupakan bahwa setiap bungkus burger yang kita buang ke tong sampah pun juga bisa membawa konsekuensi besar yang bisa mengubah iklim kita.


Sampah yang kita buang ke tempat pembuangan sampah akan berakhir di tumpukan sampah yang lebih besar. Di sana, sampah mengalami proses dekomposisi dan menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat. Metana lebih efektif dalam menjebak panas daripada karbon dioksida, gas rumah kaca yang lebih dikenal.


Setiap kaleng soda yang berkarat, setiap kantong plastik yang kita buang, dan setiap makanan yang kita buang menjadi kontributor potensial terhadap peningkatan suhu global. Bayangkan begitu banyak sampah yang terakhir kali kamu lihat berakhir dalam tumpukan sampah besar di suatu tempat, tersembunyi dari pandangan kita, tetapi tidak tersembunyi dari dampaknya.


Dampak Perubahan Iklim Bagi Makhluk Hidup


Dampak perubahan iklim bukan hanya kita para manusia, tapi juga bagi makhluk hidup di seluruh bumi ini. Perubahan iklim bukanlah isu yang hanya menggigit kita, tapi juga merenggut habitat para makhluk yang tak bersuara. Perubahan iklim telah membuat cuaca lebih tak menentu. Musim hujan yang terlambat, musim panas yang terlalu panas, banjir, dan kekeringan, semuanya jadi semakin sering terjadi. Bayangkan hidup dalam lingkungan yang tak pernah bisa diandalkan, inilah yang dialami makhluk hidup di seluruh dunia.


1. Hewan-hewan Mengalami Krisis

Hewan adalah salah satu yang paling terpukul oleh perubahan iklim. Spesies-spesies seperti kutub terancam punah karena habitat es mereka semakin mengecil. Hewan-hewan lain mengalami kesulitan dalam mencari makanan dan air karena perubahan suhu dan pola cuaca yang tak dapat diprediksi. Dalam beberapa kasus, ini bisa berarti kelaparan dan penderitaan yang seharusnya tidak ada.


2. Kehidupan yang Terancam Punah

Jangan lupakan makhluk-makhluk di bawah permukaan. Yup, itu termasuk ikan-ikan yang menghuni samudra paling dalam. Perubahan suhu laut menyebabkan migrasi spesies ikan sehingga dapat mengganggu rantai makanan laut dan mengakibatkan penurunan populasi. Bahkan burung-burung yang kita kenal juga bisa saja merasakan dampak perubahan iklim ini. Perubahan dalam migrasi dan musim kawin dapat mengganggu ritme alamiah mereka. Beberapa spesies burung bahkan terancam punah karena hilangnya habitat dan makanan.


3. Tumbuhan yang Kesulitan Bernapas

Tumbuhan pun merasakan dampak perubahan iklim. Sebagian besar tanaman memerlukan iklim yang stabil untuk tumbuh dengan baik. Perubahan suhu dan curah hujan yang tidak dapat diprediksi dapat mengganggu pertumbuhan dan berbunga. Hal ini berdampak langsung pada hasil panen dan ekonomi petani. Padahal, tumbuhan juga memiliki peran penting untuk keberlangsungan hidup makhluk lainnya, termasuk kita sebagai manusia.


4. Kesehatan Menurun Karena Cuaca Tak Menentu

Apakah kamu juga merasakan? Seringkali terik matahari terasa sangat menyengat dan seperti membakar kulit. Hal ini sebenarnya adalah peringatan dari alam. Cuaca tak menentu juga jadi tempat bakteri dan virus berkembang biak dengan cepat. Semakin panas suhu udara, semakin sering kita harus menghadapi gangguan penyakit seperti pernapasan maupun dehidrasi yang bisa membahayakan nyawa. Ini bukan sekadar cerita biasa tentang cuaca tapi tentang dampak serius perubahan iklim pada kesehatan kita.

Lindungi Hutan dan Semua Mahluk
Lindungi Hutan dan Semua Mahluk, sumber: canva

Solusi dan Tindakan Perlindungan Hutan Untuk Menangani Perubahan Iklim 

Perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan tindakan kolektif. Satu solusi penting adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Bagaimana? Pertama, kita bisa beralih ke energi terbarukan seperti tenaga matahari dan angin. Ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga mengurangi jejak karbon kita. Selain itu, kita bisa meningkatkan efisiensi energi. Dengan menghemat energi di rumah dan tempat kerja, kita dapat mengurangi konsumsi listrik.


Selanjutnya, kita bisa mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan transportasi publik, atau berbagi kendaraan. Makan lebih banyak makanan lokal dan sayuran juga berperan dalam mengurangi dampak lingkungan kita.


Lakukanlah langkah nyata untuk perlindungan hutan. Hutan adalah penyerap karbon alami yang sangat berharga, jadi perlindungan dan pelestariannya adalah hal penting. Salah satu tindakan konkret adalah melawan deforestasi. Dengan menghentikan penebangan hutan yang tidak berkelanjutan, kita dapat mempertahankan ekosistem yang berlimpah dan melindungi keanekaragaman hayati. Program reboisasi juga jadi kunci dalam mengatasi perubahan iklim. Menanam lebih banyak pohon membantu mengimbangi emisi karbon dan memulihkan hutan yang rusak. Bergabunglah dalam kampanye reboisasi di komunitas atau donasikan untuk menghijaukan bumi ini.


Harapan Besar Untuk Bumi yang Lebih Sehat

Salah satu fondasi terpenting untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga hutan adalah pendidikan. Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan harus tumbuh sejak usia dini. Jika pengetahuan tentang perubahan iklim dan upaya pelestarian lingkungan dimasukkan dalam kurikulum sekolah, itu akan menciptakan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Anak-anak menjadi agen perubahan ketika mereka memahami dampak tindakan mereka terhadap bumi. Semoga pendidikan lingkungan dalam kurikulum diterapkan di sekolah manapun.


Pandawara Group
Sumber: Instagram @pandawaragroup

Setiap gerakan memerlukan panutan. Demikian pula dalam upaya pelestarian lingkungan #UntukmuBumiku . Penyebaran informasi tentang pemuda-pemuda berdedikasi tanpa pamrih memperjuangkan kelestarian lingkungan harus ditingkatkan. Profil mereka yang menginspirasi, seperti Ritno Kurniawan dari Sumatera Barat yang mengubah pembalak liar menjadi pemandu wisata, David Hidayat penggagas hutan mangrove di pesisir Sumatera Barat, Ida Bagus Mandhara Brasika yang memelopori bank sampah digital di Bali, hingga Pandawa Grup yang konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan adalah bukti nyata bahwa satu individu #TeamUpForImpact dapat membuat perbedaan besar. Semoga semakin banyak role model untuk kepedulian lingkungan yang harus menjadi sorotan utama.


Terakhir, kerjasama adalah inti dari perubahan yang kita inginkan. Jika penggundulan atau kebakaran hutan terus menghantui kita, sudah saatnya pemerintah, pengusaha, dan masyarakat bersatu dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Regulasi yang mengatur eksploitasi hutan harus diperiksa ulang. Dalam proses ini, suara masyarakat, termasuk kaum adat, dan elemen lembaga non-profit yang berkomitmen dalam pelestarian lingkungan harus selayaknya didengar. Bersama-sama, kita bisa menciptakan kebijakan yang lebih berkelanjutan dan menjaga keanekaragaman alam yang semakin terancam.


Mari berjuang bersama untuk bumi kita. Sebagai bagian dari gerakan #MudaMudiBumi , aku merasa bersemangat dan optimis dalam menantikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kini saatnya untuk mempertimbangkan tanggung jawab kita sebagai generasi muda dalam melawan kerusakan lingkungan. Saat kita berjuang untuk mengatasi perubahan iklim, kita juga berjuang untuk melindungi kehidupan di bumi ini. Mari #BersamaBergerakBerdaya untuk jaga bumi kita agar tetap hijau dan indah bagi semua makhluk yang tinggal di dalamnya.


Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!


*Sumber kutipan: Desi Natalia Marpaung, dkk. 2022. Analisis Faktor Penyebab Perilaku Buang Sampah Sembarangan Pada Masyarakat Desa Kluncing, Banyuwangi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 13 No 1


Duakakikuu
Saya senang berwisata dan sangat antusias dengan kuliner. Di blog ini, saya akan berbagi pengalaman dan rekomendasi tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, serta makanan lezat yang dapat ditemukan di Yogyakarta. Ayo ikuti petualangan kuliner dan wisata saya !

Related Posts

Posting Komentar